WHO WANTS TO BE MILLIONAIRE
Who would refuse to be a
millionaire? Everyone will want to be rich. Because a person with an abundance
of money can buy everything that he wants. So what about the fate of the poor?
To pack the rice was they had to work all day.
Siapa yang akan menolak jadi jutawan?
Semua orang pasti ingin jadi kaya. Karena seseorang dengan uang yang melimpah
bisa membeli segala sesuatu yang ia mau. Lantas bagaimana dengan nasib orang
miskin ? Untuk sebungkus nasi pun mereka harus bekerja seharian.
It is not wrong if someone
aspiring dreams to become rich. What's wrong is if someone says that wealth is
a glory and poverty is a disgrace. But in fact, wealth and poverty is God's
test for the servants - servants. Ironically, if the gods test it by giving
pleasure - pleasure, he would say "Allah has honored me." If God is
being tested by restricting his food then he says, "God has despise
me!" Such is the type of person who loves to excessive possessions.
Tidaklah salah jika seseorang bercita cita untuk
menjadi orang kaya. Yang salah adalah jika ada yang mengatakan bahwa kekayaan
adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan. Akan tetapi
sebenarnya, kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Allah bagi hamba – hambanya.
Ironisnya, jika allah mengujinya dengan memberikan kesenangan – kesenangan, ia
akan berkata ”allah telah memuliakanku.” sedang jika Allah mengujinya dengan
membatasi rezekinya maka ia akan berkata ”Allah telah menghinakanku!” tipe
orang semacam itu adalah orang yang mencintai harta benda dengan berlebihan.
Some people think that being rich
is easy to know the origin of the course, which is difficult because a rich man
who is pious, if a wealthy person could accumulate wealth and use it in any
way, but how do we have this treasure worth "halalan toyyiban "and
berokah?
Sebagian orang menganggap bahwa menjadi
orang kaya sangatlah mudah asal mengetahui jalannya, sebab yang sulit adalah
menjadi orang kaya yang soleh, kalau sekedar kaya orang bisa mengumpulkan harta
kekayaan dan menggunakannya dengan cara apapun, tapi bagaimana caranya agar
harta yang kita miliki ini bernilai ”Halalan toyyiban” dan berokah?
There is one important
requirement in order that become pious rich man, namely he must patiently, why
should patiently? Because the patient when we're hard would more possible than
the patient when we are wallowing in wealth. Because, when we have the
treasures abundant then it will increasingly much of a temptation which can
tear down fortress our patience.
Ada satu syarat penting agar menjadi orang
kaya soleh, yaitu ia harus sabar, mengapa harus sabar? Karena sabar ketika kita
sedang susah akan lebih memungkinkan dari pada sabar ketika kita bergelimang
harta. Sebab, ketika kita memiliki harta melimpah maka akan semakin banyak
godaan yang dapat meruntuhkan benteng kesabaran kita.
Intent patiently here is
impatient within expect ridho Allah. Such as within Al-Qur'an letter of Al Kahfi
verse 28:
Maksud sabar disini adalah sabar dalam
mengharap keridhoan Allah. Seperti dalam Al_qur’an surat Al Kahfi ayat 28:
÷É9ô¹$#ur y7|¡øÿtR yìtB tûïÏ%©!$# cqããôt Næh/u Ío4rytóø9$$Î/ ÄcÓÅ´yèø9$#ur tbrßÌã ¼çmygô_ur ( wur ß÷ès? x8$uZøtã öNåk÷]tã ßÌè? spoYÎ Ío4quysø9$# $u÷R9$# ( wur ôìÏÜè? ô`tB $uZù=xÿøîr& ¼çmt7ù=s% `tã $tRÌø.Ï yìt7¨?$#ur çm1uqyd c%x.ur ¼çnãøBr& $WÛãèù ÇËÑÈ
The first temptation for the rich
usually is the desire to show his wealth, or better known as showy. Various
means are used so that others know that he has everything. Activity of
ostentatiously is starting to show accessories that can be worn on the body. If
possible, he would use all the jewelry so that people know that he was a
wealthy man. Much to do with the nature of Solomon, he was a wealthy man, but
his glory was incredible moral higher than on wealth. Because the abundant
wealth is can be a way for someone to be noble. He uses his wealth in the way
of Allah and spends it to seek ridho of God. (Al Baqoroh: verse 265)
Godaan
pertama bagi orang kaya biasanya adalah adanya keinginan untuk memperlihatkan
kekayaannya, atau lebih dikenal dengan sebutan pamer. Berbagai cara digunakan agar orang lain tahu bahwa
ia memiliki segalanya. Aktifitas pamer dimulai dari menampakkan aksesoris yang
bisa dipakai di badan. Kalau memungkinkan, ia akan menggunakan semua perhiasan
agar orang tahu bahwa ia adalah seseorang yang kaya raya. Jauh sekali dengan
sifat Nabi Sulaiman, beliau seorang kaya raya namun kemuliaannya sungguh luar
biasa akhlaknya lebih tinggi dari pada kekayaannya. Karena kekayaan yang
melimpah dapat menjadi jalan seseorang untuk menjadi mulia, sebab ia
menggunakan hartanya di jalan Allah SWT dan membelanjakannya untuk mencari
keridho’an Allah. (Al baqoroh: ayat 265)
ã@sWtBur tûïÏ%©!$# cqà)ÏÿYã ãNßgs9ºuqøBr& uä!$tóÏGö/$# ÅV$|ÊötB «!$# $\GÎ7ø[s?ur ô`ÏiB öNÎgÅ¡àÿRr& È@sVyJx. ¥p¨Yy_ >ouqö/tÎ/ $ygt/$|¹r& ×@Î/#ur ôMs?$t«sù $ygn=à2é& Éú÷üxÿ÷èÅÊ bÎ*sù öN©9 $pkö:ÅÁã ×@Î/#ur @@sÜsù 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? îÅÁt/ ÇËÏÎÈ
And conversely, wealth can also
cause a person to be extravagant, arrogant, and exclusive feel, and greedy. He
would drain the entire contents of his pockets when it concerns his
satisfaction but unfortunately, when it concerns the good of the many and
valuable charity then he would pretend - pretending to be a difficult one. The
bottom line, in addition he will also have wasteful stingy nature.
Dan sebaliknya, kekayaan juga dapat
menyebabkan seseorang menjadi boros, sombong, serta merasa ekslusif, dan
serakah. Ia akan menguras seluruh isi kantongnya jika itu menyangkut kepuasan
hatinya Tapi sayangnya, jika hal itu menyangkut kebaikan orang banyak dan
bernilai amal maka ia akan berpura – pura menjadi orang yang susah. Intinya,
selain boros ia juga akan mempunyai sifat pelit.
Not only that, with assets owned,
one can become arrogant people - people from the bottom layer can not be
received in her social sphere. He felt that they were not the ones who can talk
to, because they are far below levels. And he felt that he was a great man who
can fulfill all his needs without assistance.
Tidak hanya itu, dengan kekayaan yang
dimiliki, seseorang bisa menjadi sombong orang – orang dari lapisan bawah tidak
dapat di terima dalam lingkup pergaulannya. Ia merasa bahwa mereka bukanlah
orang yang dapat diajak bicara, sebab level mereka berada jauh dibawahnya. Dan
ia merasa bahwa dialah orang besar yang bisa memenuhi semua kebutuhannya tanpa
bentuan siapapun.
With the existence of such
feelings, he is definitely going to be greedy. He will not be satisfied with
what he had got after he became rich getting richer again and if possible, not
a single human being can exceed their wealth so it went.
Dengan adanya perasaan seperti itu, sudah
pasti ia akan menjadi serakah. Ia tidak akan merasa puas dengan apa yang sudah
ia dapatkan sesudah menjadi kaya ia ingin menjadi lebih kaya lagi dan kalau
bisa, tidak ada seseorangpun yang dapat melebihi kekayaannya begitulah
seterusnya.
That's the nature - the nature of
rich people who can not wait, the rich are not expecting ridho of God of wealth
acquisition and exactly the type of rich people who are not pious. That way, it
does not mean Islam teaches us that a poor man is better than a rich man who is
not pious.
Itulah sifat – sifat orang kaya yang tidak
sabar, orang kaya yang tidak mengharapkan keridho’an Allah dari kekayaan yang
didapatnya dan itulah tipe orang kaya yang tidak soleh. Dengan begitu, bukan
berarti islam mengajarkan pada kita bahwa menjadi orang miskin itu lebih baik
dari pada menjadi orang kaya yang tidak sholeh.
But in fact, Islam teaches us to
be pious rich man, and being poor is not a despicable thing. Especially, if it
turns out that poverty can make a man noble. What's worse is the poor and pious;
it means the world and the hereafter equally obtained.
Akan tetapi sebenarnya, Islam mengajarkan
kepada kita untuk menjadi orang kaya yang sholeh, dan menjadi miskin bukanlah
suatu hal yang hina. Apalagi kalau ternyata kemiskinan itu dapat menjadikannya
seorang yang mulia. Yang lebih buruk adalah miskin dan tidak sholeh, artinya
dunia dan akhirat sama-sama tidak didapat.
Once again, Islam teaches us to
be rich. Prophet Muhammad was a rich man, as well as the companions. In
addition to the rich, they are also outstanding, so as to provide benefits to human
life. Although they are rich, but they lived a simple, essentially running a
proportionate life. Not alone happiness the world who obtained, but rather hereafter
remains became the main destination in his life.
Sekali lagi, Islam mengajarkan kita untuk
menjadi orang kaya. Nabi Muhammad adalah seorang yang kaya, demikian juga para
sahabat. Selain kaya, mereka juga berprestasi, sehingga dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia. Walaupun mereka kaya, tapi hidup mereka
sederhana, intinya menjalankan kehidupan yang proporsional. Bukan saja
kebahagiaan dunia yang didapat, melainkan akhiratpun tetap menjadi tujuan utama
dalam hidupnya.
All the wealth in this world is
God's. And, we should be able to use it as a slave. First, we get it by lawful
means. Then, spend it in a way that is also kosher. Fan the third, the
expectations from us, that all we have done got Allah SWT bless.
Semua kekayaan didunia ini adalah milik
Allah. Dan, kita sebagai hambanya harus dapat memanfaatkannya. Pertama, kita
mendapatkannya dengan cara halal. Kemudian, membelanjakannya dengan cara yang
halal juga. Fan yang ketiga, adanya harapan dari kita, bahwa semua yang telah
kita lakukan mendapat ridlo Allah SWT.
Useful wealth in the world and
the Hereafter is the blessing of wealth that has certain characteristics.
First, the property owner can make some one Qonaah (and feel quite satisfied).
The owner does not feel miserable and not feel deprived. He will use it for
charity. Second, wealth makes the mind calm owner. Abundant wealth not confused
to manage it and make it not also cause anxiety to lose, because he believes
that all he had was a mandate from Allah SWT. And, whenever could Allah grab
back.
Kekayaan yang bermanfaat didunia dan
akhirat adalah kekayaan yang barokah yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
Pertama, kekayaan tersebut dapat menyebabbkan pemiliknya qonaah(puas dan merasa
cukup). Pemiliknya tidak merasa tersiksa dan tidak merasa kekurangan. Ia akan
menggunakannya untuk beramal. Kedua, kekyaan yang membuat batin pemiliknya
tenang. Harta melmpah tidak membuatnya bingung untuk mengelolanya dan tidak
pula menyebabkan rasa was-was untuk kehilangan, sebab ia yakin bahwa semua yang
dimilikinya adalah amanah dari Allah SWT. Dan, kapanpun bisa Allah ambil
kembali.
Third, the owner became more precious than wealth you have, the wealth is
used for the service and benefit of the people, because the property is not
everything in this world, but can be used to achieve the happiness of the world
and the hereafter. The trick, the treasure is spent in Allah through charity,
donation and shadaqoh. Sebliknya, if kekyaannya not blessed, then the owner
will not be satisfied, at ease and to make matters worse, he was a man very
despicable. Therefore, everything is back to each individual to do so.
Ketiga, pemiliknya menjadi lebih mulia
dari pada kekayaan yang dimiliki, kekayaanya digunakan untuk ibadah dan
kemaslahatan umat, karena harta bukanlah segalanya di dunia ini namun dapat
digunakan untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Caranya, harta tersebut
dibelanjakan di jalan Allah melalui zakat, infak dan shadaqoh. Sebliknya, jika
kekyaannya tidak barokah, maka pemiliknya tidak akan merasa puas, tentram dan
yang lebih parah lagi, ia tergolong manusia yang sangat hina. Maka dari itu,
semuanya kembali kepada pribadi masing-masing untuk melakukannya.