BBEC Institution. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Special Edition Sweet sventeen.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Islamica

WHO WANTS TO BE MILLIONAIRE

Who would refuse to be a millionaire? Everyone will want to be rich. Because a person with an abundance of money can buy everything that he wants. So what about the fate of the poor? To pack the rice was they had to work all day.
Siapa yang akan menolak jadi jutawan? Semua orang pasti ingin jadi kaya. Karena seseorang dengan uang yang melimpah bisa membeli segala sesuatu yang ia mau. Lantas bagaimana dengan nasib orang miskin ? Untuk sebungkus nasi pun mereka harus bekerja seharian.
It is not wrong if someone aspiring dreams to become rich. What's wrong is if someone says that wealth is a glory and poverty is a disgrace. But in fact, wealth and poverty is God's test for the servants - servants. Ironically, if the gods test it by giving pleasure - pleasure, he would say "Allah has honored me." If God is being tested by restricting his food then he says, "God has despise me!" Such is the type of person who loves to excessive possessions.
Tidaklah salah jika seseorang bercita cita untuk menjadi orang kaya. Yang salah adalah jika ada yang mengatakan bahwa kekayaan adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan. Akan tetapi sebenarnya, kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Allah bagi hamba – hambanya. Ironisnya, jika allah mengujinya dengan memberikan kesenangan – kesenangan, ia akan berkata ”allah telah memuliakanku.” sedang jika Allah mengujinya dengan membatasi rezekinya maka ia akan berkata ”Allah telah menghinakanku!” tipe orang semacam itu adalah orang yang mencintai harta benda dengan berlebihan.
Some people think that being rich is easy to know the origin of the course, which is difficult because a rich man who is pious, if a wealthy person could accumulate wealth and use it in any way, but how do we have this treasure worth "halalan toyyiban "and berokah?
Sebagian orang menganggap bahwa menjadi orang kaya sangatlah mudah asal mengetahui jalannya, sebab yang sulit adalah menjadi orang kaya yang soleh, kalau sekedar kaya orang bisa mengumpulkan harta kekayaan dan menggunakannya dengan cara apapun, tapi bagaimana caranya agar harta yang kita miliki ini bernilai ”Halalan toyyiban” dan berokah?
There is one important requirement in order that become pious rich man, namely he must patiently, why should patiently? Because the patient when we're hard would more possible than the patient when we are wallowing in wealth. Because, when we have the treasures abundant then it will increasingly much of a temptation which can tear down fortress our patience.
Ada satu syarat penting agar menjadi orang kaya soleh, yaitu ia harus sabar, mengapa harus sabar? Karena sabar ketika kita sedang susah akan lebih memungkinkan dari pada sabar ketika kita bergelimang harta. Sebab, ketika kita memiliki harta melimpah maka akan semakin banyak godaan yang dapat meruntuhkan benteng kesabaran kita.
Intent patiently here is impatient within expect ridho Allah. Such as within Al-Qur'an letter of Al Kahfi verse 28:
Maksud sabar disini adalah sabar dalam mengharap keridhoan Allah. Seperti dalam Al_qur’an surat Al Kahfi ayat 28:
÷ŽÉ9ô¹$#ur y7|¡øÿtR yìtB tûïÏ%©!$# šcqããôtƒ Næh­/u Ío4rytóø9$$Î/ ÄcÓÅ´yèø9$#ur tbr߃̍ム¼çmygô_ur ( Ÿwur ß÷ès? x8$uZøŠtã öNåk÷]tã ߃̍è? spoYƒÎ Ío4quŠysø9$# $u÷R9$# ( Ÿwur ôìÏÜè? ô`tB $uZù=xÿøîr& ¼çmt7ù=s% `tã $tR̍ø.ÏŒ yìt7¨?$#ur çm1uqyd šc%x.ur ¼çnãøBr& $WÛãèù ÇËÑÈ  
The first temptation for the rich usually is the desire to show his wealth, or better known as showy. Various means are used so that others know that he has everything. Activity of ostentatiously is starting to show accessories that can be worn on the body. If possible, he would use all the jewelry so that people know that he was a wealthy man. Much to do with the nature of Solomon, he was a wealthy man, but his glory was incredible moral higher than on wealth. Because the abundant wealth is can be a way for someone to be noble. He uses his wealth in the way of Allah and spends it to seek ridho of God. (Al Baqoroh: verse 265)
Godaan pertama bagi orang kaya biasanya adalah adanya keinginan untuk memperlihatkan kekayaannya, atau lebih dikenal dengan sebutan pamer. Berbagai cara digunakan agar orang lain tahu bahwa ia memiliki segalanya. Aktifitas pamer dimulai dari menampakkan aksesoris yang bisa dipakai di badan. Kalau memungkinkan, ia akan menggunakan semua perhiasan agar orang tahu bahwa ia adalah seseorang yang kaya raya. Jauh sekali dengan sifat Nabi Sulaiman, beliau seorang kaya raya namun kemuliaannya sungguh luar biasa akhlaknya lebih tinggi dari pada kekayaannya. Karena kekayaan yang melimpah dapat menjadi jalan seseorang untuk menjadi mulia, sebab ia menggunakan hartanya di jalan Allah SWT dan membelanjakannya untuk mencari keridho’an Allah. (Al baqoroh: ayat 265)

ã@sWtBur tûïÏ%©!$# šcqà)ÏÿYムãNßgs9ºuqøBr& uä!$tóÏGö/$# ÅV$|ÊötB «!$# $\GÎ7ø[s?ur ô`ÏiB öNÎgÅ¡àÿRr& È@sVyJx. ¥p¨Yy_ >ouqö/tÎ/ $ygt/$|¹r& ×@Î/#ur ôMs?$t«sù $ygn=à2é& Éú÷üxÿ÷èÅÊ bÎ*sù öN©9 $pkö:ÅÁム×@Î/#ur @@sÜsù 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÅÁt/ ÇËÏÎÈ 
And conversely, wealth can also cause a person to be extravagant, arrogant, and exclusive feel, and greedy. He would drain the entire contents of his pockets when it concerns his satisfaction but unfortunately, when it concerns the good of the many and valuable charity then he would pretend - pretending to be a difficult one. The bottom line, in addition he will also have wasteful stingy nature.
Dan sebaliknya, kekayaan juga dapat menyebabkan seseorang menjadi boros, sombong, serta merasa ekslusif, dan serakah. Ia akan menguras seluruh isi kantongnya jika itu menyangkut kepuasan hatinya Tapi sayangnya, jika hal itu menyangkut kebaikan orang banyak dan bernilai amal maka ia akan berpura – pura menjadi orang yang susah. Intinya, selain boros ia juga akan mempunyai sifat pelit.
Not only that, with assets owned, one can become arrogant people - people from the bottom layer can not be received in her social sphere. He felt that they were not the ones who can talk to, because they are far below levels. And he felt that he was a great man who can fulfill all his needs without assistance.
Tidak hanya itu, dengan kekayaan yang dimiliki, seseorang bisa menjadi sombong orang – orang dari lapisan bawah tidak dapat di terima dalam lingkup pergaulannya. Ia merasa bahwa mereka bukanlah orang yang dapat diajak bicara, sebab level mereka berada jauh dibawahnya. Dan ia merasa bahwa dialah orang besar yang bisa memenuhi semua kebutuhannya tanpa bentuan siapapun.
With the existence of such feelings, he is definitely going to be greedy. He will not be satisfied with what he had got after he became rich getting richer again and if possible, not a single human being can exceed their wealth so it went.
Dengan adanya perasaan seperti itu, sudah pasti ia akan menjadi serakah. Ia tidak akan merasa puas dengan apa yang sudah ia dapatkan sesudah menjadi kaya ia ingin menjadi lebih kaya lagi dan kalau bisa, tidak ada seseorangpun yang dapat melebihi kekayaannya begitulah seterusnya.
That's the nature - the nature of rich people who can not wait, the rich are not expecting ridho of God of wealth acquisition and exactly the type of rich people who are not pious. That way, it does not mean Islam teaches us that a poor man is better than a rich man who is not pious.
Itulah sifat – sifat orang kaya yang tidak sabar, orang kaya yang tidak mengharapkan keridho’an Allah dari kekayaan yang didapatnya dan itulah tipe orang kaya yang tidak soleh. Dengan begitu, bukan berarti islam mengajarkan pada kita bahwa menjadi orang miskin itu lebih baik dari pada menjadi orang kaya yang tidak sholeh.
But in fact, Islam teaches us to be pious rich man, and being poor is not a despicable thing. Especially, if it turns out that poverty can make a man noble. What's worse is the poor and pious; it means the world and the hereafter equally obtained.
Akan tetapi sebenarnya, Islam mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang kaya yang sholeh, dan menjadi miskin bukanlah suatu hal yang hina. Apalagi kalau ternyata kemiskinan itu dapat menjadikannya seorang yang mulia. Yang lebih buruk adalah miskin dan tidak sholeh, artinya dunia dan akhirat sama-sama tidak didapat.
Once again, Islam teaches us to be rich. Prophet Muhammad was a rich man, as well as the companions. In addition to the rich, they are also outstanding, so as to provide benefits to human life. Although they are rich, but they lived a simple, essentially running a proportionate life. Not alone happiness the world who obtained, but rather hereafter remains became the main destination in his life.
Sekali lagi, Islam mengajarkan kita untuk menjadi orang kaya. Nabi Muhammad adalah seorang yang kaya, demikian juga para sahabat. Selain kaya, mereka juga berprestasi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Walaupun mereka kaya, tapi hidup mereka sederhana, intinya menjalankan kehidupan yang proporsional. Bukan saja kebahagiaan dunia yang didapat, melainkan akhiratpun tetap menjadi tujuan utama dalam hidupnya.
All the wealth in this world is God's. And, we should be able to use it as a slave. First, we get it by lawful means. Then, spend it in a way that is also kosher. Fan the third, the expectations from us, that all we have done got Allah SWT bless.
Semua kekayaan didunia ini adalah milik Allah. Dan, kita sebagai hambanya harus dapat memanfaatkannya. Pertama, kita mendapatkannya dengan cara halal. Kemudian, membelanjakannya dengan cara yang halal juga. Fan yang ketiga, adanya harapan dari kita, bahwa semua yang telah kita lakukan mendapat ridlo Allah SWT.
Useful wealth in the world and the Hereafter is the blessing of wealth that has certain characteristics. First, the property owner can make some one Qonaah (and feel quite satisfied). The owner does not feel miserable and not feel deprived. He will use it for charity. Second, wealth makes the mind calm owner. Abundant wealth not confused to manage it and make it not also cause anxiety to lose, because he believes that all he had was a mandate from Allah SWT. And, whenever could Allah grab back.
Kekayaan yang bermanfaat didunia dan akhirat adalah kekayaan yang barokah yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Pertama, kekayaan tersebut dapat menyebabbkan pemiliknya qonaah(puas dan merasa cukup). Pemiliknya tidak merasa tersiksa dan tidak merasa kekurangan. Ia akan menggunakannya untuk beramal. Kedua, kekyaan yang membuat batin pemiliknya tenang. Harta melmpah tidak membuatnya bingung untuk mengelolanya dan tidak pula menyebabkan rasa was-was untuk kehilangan, sebab ia yakin bahwa semua yang dimilikinya adalah amanah dari Allah SWT. Dan, kapanpun bisa Allah ambil kembali.
Third, the owner became more precious than wealth you have, the wealth is used for the service and benefit of the people, because the property is not everything in this world, but can be used to achieve the happiness of the world and the hereafter. The trick, the treasure is spent in Allah through charity, donation and shadaqoh. Sebliknya, if kekyaannya not blessed, then the owner will not be satisfied, at ease and to make matters worse, he was a man very despicable. Therefore, everything is back to each individual to do so.
Ketiga, pemiliknya menjadi lebih mulia dari pada kekayaan yang dimiliki, kekayaanya digunakan untuk ibadah dan kemaslahatan umat, karena harta bukanlah segalanya di dunia ini namun dapat digunakan untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Caranya, harta tersebut dibelanjakan di jalan Allah melalui zakat, infak dan shadaqoh. Sebliknya, jika kekyaannya tidak barokah, maka pemiliknya tidak akan merasa puas, tentram dan yang lebih parah lagi, ia tergolong manusia yang sangat hina. Maka dari itu, semuanya kembali kepada pribadi masing-masing untuk melakukannya.








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS