GLAZE GAZA TONIGHT, A SCREAM FOR THE ARMY

Very early in the morning that ought to full with the birds chirp that was called back and forth to each another followed by sing song of the grass and the leaf trees, now it has been different the morning become thundering, noisy and storm because of the voices of the weapon what the takes a life and eye water driller. Because the heart and the soul that was became the king in sadness. Really, I can not to do everything when it all has been created and then it will be transformed become obvious in the world. And then , my brothers went along the life and trying to enjoy it although it’s all is empty.
Pagi yang seharusnya penuh akan kicauan burung-burng yang saling bersahutan diiringi oleh nyanyian reremputan dan daun pepohonan kini telah berubah menjadi pagi yang bergemuruh, riuh serta ribut akan suara-suara senjata pencabut nyawa pengebor air mata. Dikarenakan hati dan jiwa yang meraja dalam kesedihan. Sungguh tak kuasa saat semua telah tercipta dan menjelma jadi nyata di alam semesta. Terus saja saudara-saudaraku telusuri hidup kemudian mencoba menikmatinya pun semua hampa.
The night usually hear the sing song of the crickets at this present it scream while cry when it saw a groan the man’s fear. the hells’s booms is ringing is not act in a humanitarian way straight deafening ear. Now the costume was so right gone by demise of the Zionis hell that very tribe has not cultured. It’s all just wanna get power and show invulnerable.
Malam yang telah terbiasa mendengarkan nyanyian jangkrik-jangkrik kini berteriak seraya menangis melihat rintihan manusia ketakutan. Bunyi bom para jahanam tak berperih kemanusiaan itu terus pekakkan telinga. Kebiasaan itu sekarang benar-benar telah pergi oleh kebinasaan keangkara murkaan para Zionis yang sangat biadap tak beradap. Semuanya itu tak lain hanya satu keinginan kekuasaan dan tunjukkan kedigdayaan.
”Darrrrr...” the voice heared that was not stranged again, the ringing was followed by bomber rocket what was take a lifes is innocent. The newborn baby can not be excepted by The Zionis hells.
”Mother...” a moaning child saw his mother’s face that her muoth always say ”God is great” becouse of fear.
”Daus ..., why did you follow war without Mother knowing, did you know that Mothers is very worry?.” the woman screamed. The voice out with forced. The hoarse voice is not so clear heared but appear such as slice a heart the reciever a voice. Daus is Firdaus short name with his persevering he follow war for helping his brothers in one bealive to defeted all Israel the hell but such as stone defend micanic boomb that is very strong and extraordinarily uncommon. It’s be a roaring and thirsty drink blood in Gaza that can not to do everything.
”But Mother!” Firdaus try to explainig but the voice was lost, rrevenoused by voice trimbled with smart. The boomb straight pierce never stop as like spots rain on the time when there is great deal of rain.
”Ok. But how about you if you fall?
”Ok Mother, Daus understand but now Daus still good? Dau tryb for defend, he defend becouse he feel in a great hurry to help his friend whom was being hurt. ”Fauzy” is Firdaus comrade in the revolution, he hurt but he has not felt smart and illness, as like he forgot it.
”Darrrrr...” terdengar lagi suara yang tak asing itu, bunyi yang disertai ayunan roket pengebom yang mencabut jiwa-jiwa yang tak berdosa si Bayi kecilpun tak terkecualikan oleh bunyi biadap Zionis jahanam itu.
”Ibu...” rintih seorang anak yang berpaling melihat wajah ibunya yang mulutnya terus melantunkan takbir ”Allahu Akbar” karena ketakutan.
”Daus..., kenapa kamu ikut berperang tanpa sepengetahuan ibu, ibu khawatir.” teriak wanita itu, suara itu keluar dengan sangat dipaksakan, suara parau yang tak begitu jelas terdengar tapi tampak seperti mengiris hati penerima suara itu. Daus sapaan Firdaus yang dengan gigihnya ikut berperang membatu para saudara seiman taklukkan para jahanam Israel tapi begitulah batu melawan bom mikanik yang hebat luar biasa itu semkin meraung kahausan meminum limpahan darah yang melaut di Gaza yang tak bisa berbuat apa-apa.
”Tapi bu!” coba Firdau menjelaskan tapi suara itu tersusul dan hilang, terlahap oleh suara yang bergetar pedih....Bom itu terus menukik tanpa henti bagaikan rintik-rintik hujan sewaktu musim hujan.
”Ya. Tapi bagaimana kalau kamu sampai gugur”
”Ya bu, Daus mengerti tapi sekarang Daus tidak apa-apakan?” coba Daus untuk melawan, ia melawan karena merasa terburu-buru untuk mengobati temannya yang terluka. ”Fauzi”, teman seperjuangan Daus, ia terluka tapi tak merasa perih dan kesakitan, seakan-akan ia melupakannya
Really right, that weapon treadle and the bombs of Zionis that is very evil streith girder and excellent dance it doesn’t care sound of a siren of painful of Moslem My brother in Islam that always groan need helping but that the fact just a smoky haze it roll make clouds groan of dead inthen it would like to brought poignant groaning. All eyes just see can not to do everything, all just can to run and far each other for safety their selves from bombs rain that has distroyed rightfully proud building of moslem. That is all happen so sympathetic. The Night of Gaza really-really sympathetic make chaotic the stuation and condition make the world be afraid and human being run to peaceful, and re throble slowly.
Sungguh genjotan senjata dan bom-bom para jahanam Zionis yang sangat durjana itu terus begelegar menari syahdu tak pedulikan raungan kesakitan para kaum islam saudara-saudaraku yang merintih minta pertolongan tapi begitulah adanya malah asap-asap berkabut itu bergulung membentuk segumpalan erangan kematian membawa terbang rintihan perih tak terperihkan bagi setiap mata yang memandang tak bisa turun tangan. Semuanya hanya bisa berlari dan menjauh selamatkan diri masing-masing dari hujan bom hancurkan gedung-gedung kebanggan umat islam begitulah kejadian yang sangat memilukan. Malam Gaza sungguh memilukan yang mengacaukan keadaan, membuat alam takut dan membuat mahluk lari menuju ketentraman, kembali berdenyut dengan tenang.
Peace and peaceful lost directly. The weather will be hot again touch the skin and bones, the could as just as possible, in then the small voices heard again from someone voice restrained fell pity for being sick. The embracing hold and firm such as slack breath aspirate competed. In fact the accident of Gaza to night was destroyed by Zionist evil that is thirstiness powerful so that the groaning dead as like donkey and ass groaning that is being hungry.
Suasana damai amanpun hilang seketika, hawa panas nan gersang kembali menembus menyentuh kulit dan menggapai tulang-tulang. Kedinginan pudar begitu saja. Seketika itu terdengar lagi suara keluhan rintih kecil, suara seseorang yang menahan rasa sakit. Dekapan erat itu seketika mengendor seperti disinggung oleh hembusan nafas memburu. Kejadian Malam Gaza dibinasakan oleh para Zionis jahanam haus kedikdayaan erangan kematianpun seakan erangan keledai yang kelaparan.
The sun appear in speared throwing, the nigh could with hotly, it is flash goes trough a small hole Building. Daus make
It places for his safety he tries to weak up the man he lowed but he doesn’t have to heart. Seeing them a middle old woman exhale felling full of sadness he sees her closely then a crystallite formulated is her eyelid within her involving with a white sand of dried dissert of rising up the booms of Zionist who has no felling. Colonialists of Israel the hared more and more hared the tanks, planes and the bombs of killer blind more and more. Fauzi and Daus involved fight in fortification of Zionist colonialists resistance, this fighting made many guest, sprawled out, the dead bodies has not shaped a man anymore in Daus beside Daus sees friend body, Fauzi bled but he still stand strong up to move for killing his enemy.
Matahari menampakkan kegagahannya ia sepak dingin malam dengan panasnya. Cahayanya menerobos celah-celah kecil dinding tempat yang Daus jadikan tempat mencari keselamatannya, Daus coba untuk membangunkan orang-orang yang dia cintainya tapi dia tak tega melihat pulasnya seorang wanita separuh baya hembuskan perasaan penuh kesedihan itu dia tatap lekat kemudian sebening keristal membentuk dipelupuk matanya lalu basahi pipi yang penuh dengan pasir putih padang pasir nan gersang dipenuhi asap bom-bom para Zionis yang tak berperasaan itu.. Penjajah Israel semakin menggila, tank-tank, pesawat dan bom-bom pembunuh kian membabi buta. Fauzi dan Daus terlibat pertempuran panas di sebuah benteng pertahanan penjajah Zionis. Peperangan ini telah membuat banyak mayat bergelimpangan, tubuh mayat-mayat sudah tak berbentuk manusia lagi. Kini tak jauh dari Daus, Daus melihat tubuh temannya Fauzi telah bersimbah darah, tapi ia tetap kokoh berdiri gagah, bergerak ke sana kemari menghabisi musuh.


“Kak…” Daus said
“Daus kill them don’t give heart…!!!”
“Go up come on friend go up don’t ever think to go down” scream all the unsung hero but very loved cause all Zionist parliaments and all Zionist government just hide for their safety only from the Israel the bombs that destroyed there country such as the government in this era no one this think about his society of the masses who can struggle to free of Zionist bombs hales, really this heart very sad for seeing it in.
“This is our Country that has been lived by us as long as we were bought by it.” Daus said.
“Kak...” seru Daus
“Daus habisi mereka jangan diberi ampun!!!”
”Maju..., teman-teman ayo maju jangan mundur...!” teriak para pahlawa negara tanpa tanda jaza itu, tapi sangat disayangkan mereka para petinggi Gaza para Pemerintah itu malah bersembunyi menyelamatkan diri dari bom-Bom bardir Israel yang menghanguskan Negaranya begitulah pemerintah sekarang tak banyak yang memikirkan nasib Rakyat jelata yang meronta. Hiks. Sungguh sedih hati melihatnya.
”Ini negara kita negara yang telah kita tinggali selama ini, kita telah dibesarkan olehnya” seru Daus
“Daus… two and one…” Daus hear the command from Firman throw 3 grandee to big wall that get from the hand of Zionist damns succeeded tell. Firman also throw 3 grander to cluster of colonizer with intention wend deceive them, then the run as fast as possible. But Firman visible weak, he be come weak more and more. And finally he fell down scattered before sufficient time void pitch place the bomb.
“…..!!” a bomb go to them in the middle tumultuous heard hoarse voice very weak.
”Daus, dua dan satu!!!” Daus yang mendengar aba-aba itu dari Firman melempar tiga buah geranat kesebuah gedung besar yang didapat dari tangan para jahanam Zionis yang sudah berasil mereka gugurkan, Firman juga melempar tiga buah geranat ke sekelompok penjajah dengan niat ingin mengelabuhi mereka. Kemudian mereka berlari sekencang-kencangnya. Tapi Firman tampak lemah, ia mulai melemah semakin melemah dan akhirnya ia jatuh terkapar sebelum sempat menjauhi tempat lemparan bom itu.
”...!” sebuah bom menuju ke arah mereka di tengah hingar bingar itu terdengar suara parau yang sangat lemah.
“Kak Firman …Fight, liberate this country !”The fear fell one by one touch cheek. Daus look at firman’s smile her old brother for last time. Once again, visible the bomb fell around them, Daus try to run, but firman doesn’t move any more, Daus jump and the bomb is explode .
“argh…Firman …..oh no!!! “Now Firman’s body vanished and hasn’t form of. Daus limp stagger and not aware any more.
”kak Firman... berjuang, merdekakan negara ini!” airmata pun jatuh satu persatu menyentuh pipi , Daus melihat senyum Firman kakaknya untuk terakhir kalinya. Sekali lagi tampak bom jatuh di sekitar mereka, Daus mencoba lari tapi Firman tak bergerak sama sekali. Daus melompat kemudian bom itu meledak.
”argh..., Firman..., tidak!” jasad Firman kini amblas dan tak berbentuk lagi, Daus terhuyung lemas dan tak sadarkan diri lagi.
This morning Daus come to realize from his long sleep. He awaken result nosy and storm it the young colonizer, that busy divide the duty to clean up my believe brothers. And they fight fully pit out the GAZA’S flay on building Gaza chips in the middle wind blowing desert make tremble. Daus try to move from send that has been bathroom. Guarded settle from send carpet that completely white to day is peace day his hoped the young people is busying divide their job. Therese regulate the way to spread proclamation news. There also have job to mobilize the mass. Daus obverted a pole entelechy that stand erect. In the tip be found the flag his pride of country. He surprise, he thinks that the flag is frag the damn social bun in appear that is his country flag that very proved him since early childhood.
Pagi ini Daus tersadar dari tidur panjangnya ia terbangun akibat riuh dan ributnya para pemuda penjajah yang sibuk membagi tugas untuk membersihkan mayat-mayat saudara seimanku kemudian mereka dengan bangga kibarkan bendera Gaza di atas serpihan-serpihan bagunan Gaza ditengah hembusan angin padang pasir yang menggigilkan. Daus coba beranjak dari pasir yang telah menjadi tempat tidurnya, terjaga mengendap dari hamparan pasir yang serba putih itu. Hari ini adalah hari damai yang diharapnya. Para muda-mudi sibuk mereka membagi tugas, ada yang mengatur cara menyiarkan berita Proklamasi ada juga yang bertugas mengerahkan massa. Daus menatap pada sebuah tiang yang berdiri tegak, di ujungnya terdapat bendera negara kebanggannya. Dia heran dia kira bendera itu bendera para kaum jahanam itu tapi ternyata itulah bendera negaranya yang sangat dibanggakannya sejak kecil.
“Is it right all?” he said in his heart in then he stand in fact he doesn’t wrong see it is flag of Zionist country the fact is his country won and independent Hamaz helping that very perfect in all eyes sees in this world, Hamaz is the king and without scare defend from the Zionist attacks that made dead.
Hero…Gaza…hero…Gaza. Hero Gaza all teenager scare prout. All something seed struggle so, when our Indonesia will be winner from colonialisms that very sadness. All in our hand as struggler youth of Nation and Country.
”Benarkah semua ini?.” gumamnya dalam hati kemudian dia betul-betul berdiri ternyata dia tidak salah lihat itulah benderanya ternyata Gaza negaranya menang dan merdeka dengan pertolongan yang sangat mengagumkan semua mata yang memandang di seluruh dunia Hamaz yang meraja dan tanpa gentar melawan gempuran-gempuran yang mematikan dari para jahanam itu. Gaza Merdeka ... Hidup Gaza ... Hidup Gaza .... ... Hidup Gaza .... semua para pemuda bersorak bangga.
Semua butuh perjuangan terus Indonesiaku kapan ya lepas dari penjajahan yang sangat memilukan? semua ada di tangan kita para pemuda pejuang bangsa dan negara.
Oleh : Syafik eL-Farizy Ibnu NS CoNg @fik
I would like to say Aplogize me please if U ever found many mistake all in my body. See U good Bye and I say in the last time don’t ever thnik 4 forgetting

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer